Mengenal Anak Aksara Lampung Tanda Bunyi Ulan e, Bitan o, Bicek e (Kelas 2A)

 

Nama

:

Oke Pajarli, S.Kom.

Mapel

:

Bahasa Lampung

Kelas

:

2A

Waktu

:

Jum'at, 26 September 2025

Unit

:

SD Al Azhar 1 Bandar Lampung

Materi

:

Mengenal Anak Aksara Lampung Tanda Bunyi Ulan e, Bitan o, Bicek e

Tujuan

:

Mampu menyebutkan tanda anak aksara lampung sesuai dengan yang tertera dalam daftar letak dan cara penulisan tanda bunyi Ulan e, Bitan o dan Bicek e.

CP

:

Kemampuan menunjukan keterampilan menulis permulaan dengan bena, serta menulis deskriftif dengan beberapa kalimat tunggal tentang eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

********************************************** 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Tabik pun........Selamat pagi anak-anak........

Api kabagh sanak-sanak sai sholeh ghik sholehah...

sihat seunyinni yu nak....

 

Alhamdulilah khani hinji, kham dapok betungga luwot dilom pelajaghan Bahasa Lampung. Semakung kham ngemulai pelajakhan di pagi hinji dang lupa bedu’a usahako sholat dhuha khik muroja’ah pai yu nak, nyin ilmu sai dikeni ulih gughu dapok kuti teghima sai helau.

Anak-anakku, pada peghtemuan ghani hinji gham haga pelajaghi tema 4 tentang Mengenal Anak Aksara Lampung Tanda Bunyi Ulan e, Bitan o, Bicek e, Semakung ngemulai pelajaghan. Kuti sediako buku ghik alat tulisni yu nak… Hunja pak gughu mapaghko mateghi singkat. Ti baca ghik ti pahami yu anak-anak pak gukhu.

 

Mengenal Anak Aksara Lampung Tanda Bunyi Ulan e, Bitan o, Bicek e 

 

 

Jika murid-murid kurang paham dengan aksara diatas, bisa di simak kembali aksara lampung di bawah ini dengan bentuk yang sedikit berbeda.

Anak-anak lapah gham belajagh ngebaca aksara dibah hinji guwai ngelatih keterampilan ngebaca aksara gham.

 

Berikut adalah angka dalam bentuk Aksara Lampung untuk menambah pengetahuan kita semua sebagai orang lampung.

 

===========================================================

Anak-anak lapah gham latihan gebaca ghik nulis aksara lampung dibah hinji guwai nambuh kepandaian  sebagai jelma lampung.

Komentar